Pola Komunikasi Kelompok Lembaga Pemberdayaan Perempuan Mandiri

Isi Artikel Utama

Kiki Zakiah
Chairiawaty Chairiawaty
Yenni Yuniati

Abstrak

Strategi pemberdayaan perempuan bisa mengangkat permasalahan perempuan rawan sosial, melalui program pendirian Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) di Kabupaten Indramayu. Permasalahannya adalah bagaimana pola komunikasi kelompok dalam kegiatan LPP Mandiri di desa Amis dan desa Loyang, Kabupaten Indramayu melalui metode Studi Kasus dengan Participatory Rural Appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator yang bertindak sebagai komunikator, berperan sebagai pusat informasi dengan mengandalkan kredibilitas, daya tarik dan kekuasaan yang dimilikinya. Pemahaman terhadap pesan yang disampaikan oleh LPP Mandiri menumbuhkan motivasi yang sama terhadap para anggotanya yaitu mendapatkan tambahan modal usaha sehingga mereka dapat mencapai kehidupan perekonomian yang sejahtera.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Cangara, Hafied. (2000). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Fisher, B.Aubrey. (1986). Teori-Teori Komunikasi. Penerjemah: Soejono Trimo, MLS. Bandung: CV. Remadja Karya.

Liliweri, Alo. (2003). Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi; Suatu Pendekatan Ke Arah Psikologi Sosial Komunikasi. Bandung: PT. Cipta Aditya Bakti.

Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sastropoetro, Santoso. (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni.

BPS. (2009). tersedia dalam <http://indramayukab.bps.go.id/images/Data/IDA2009/4.10.9%202009.pdf> diakses Selasa, 7 Juni 2011

Suparlan. (2008). tersedia dalam <http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/3%20pdf.pdf>, diakses Rabu, 8 Juni 2011