Agenda Setting Penyebaran Hoaks di Media Sosial
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang agenda setting penyebaran hoaks di media sosial. Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat tiga tema isu hoaks yang paling menonjol yaitu politik, kesehatan, dan isu pemerintahan. Dalam hal ini, agenda setting media tentang hoaks dibentuk oleh para pengguna media sosial itu sendiri. Tema hoaks tentang politik seperti pemilu meningkat dalam kurun tertentu, dikarenakan pengguna media sosial atau netizen memiliki konsentrasi dan perhatian yang relatif sama tentang hal tersebut. Ada juga upaya dari pihak-pihak tertentu untuk memviralkan sebuah tema hoaks untuk tujuan tertentu semisal untuk menjatuhkan masing-masing kandidat presiden yang sedang bertarung dalam proses pemilu. Termasuk untuk menjatuhkan kandidat presiden petahana yang masih berkuasa. Begitu pula dengan konten hoaks, agenda media yang terbentuk di media sosial merepresentasikan kepentingan para netizen. Bahkan pada konten hoaks bidang kesehatan yang termasuk konten hoaks terbanyak, agenda setting media sosial yang terbangun karena netizen menganggap konten tersebut penting untuk segera diketahui oleh khalayak lainnya terlepas dari benar tidaknya konten tersebut.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Bode, L., Sayre, B., Shah, C., Shah, D., & Wilcox, D. (2010) Agenda Setting in a Digital Age: Tracking Attention to California Proposition8 in Social Media, Online News, and Conventional News. Policy& Internet. 2 (1), 7–32.
Chaffee, S.H. & Metzger, M.J. (2018) The End of Mass Communication? Refining Milestone Mass Communications Theories for the 21st Century. [Online] 4, 140–154. Available from: doi:10.4324/9781315679402-10.
Chen, Yoke Yiie, et al (2014) Email Hoax Detection System Using Levenshtein Distance Methods. Journal of Computers, 9(2). 9 (2).
Chen, Y.Y., Yong, S.-P. & Ishak, A. (2014) Email Hoax Detection System Using Levenshtein Distance Method. Journal of Computers. [Online] 9 (2), 441–446. Available from: doi:10.4304/jcp.9.2.441-446.
Christiany, J. (2018). Christiany Juditha. Jurnal Pekommas. 3 (1), 31–44.
Damaris, Y. (2016) Trending Topic Twitter dala Menentukan Agenda Pemneritaan di Media Konvensional (Studi Kasus terhadap Pemberitaan di Kompas TV Periode Oktober-Desember 2015). Sripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
Dearing, J. W., & Rogers, E.M. (1996) Communication Concept 6: Agenda-Setting. California, Sage Publication Inc.
Effendy, O.U. (2005) Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung, Citra Aditya Bakti.
Eriyanto (2011) Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Feezell, J.T. (2017) Agenda Setting through Social Media: The Importance of Incidental News Exposure and Social Filtering in the Digital Era. Jurnal Sagepub. 2017.
Frey, Lawrence R, dkk (1991) Investigating Communication: An Introduction to Research Methods. New Jersey, Prentice Hall.
Griffin, E. (2012) A’First Look at Communication Theory: Eight Edition. New York, Mc Graw Hill.
Juditha, C. (2018) Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas. [Online] 3 (1), 31. Available from: doi:10.30818/jpkm.2018.2030104.
Juditha, C. (2019) Literasi Informasi Melawan Hoaks Bidang Kesehatan di Komunitas Online. Ilmu Komunikasi. 16 (1), 77–90.
Kadju (2019) Sapu Bersih Konten Hoaks dengan Mesin AIS. Majalah Kominfonext.
KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at: http://kbbi.web.id/hoaks.
Kementerian Kominfo (2019). Kominfo Jaring 771 Konten Hoax, Mayoritas Terkait Politik. 2019.
Lichtman, M. (2010) Qualitative Research in Education: A User’s Guide. 2nd Edition. California, Sage.
Masyarakat Telematika (MASTEL) (2017) Hasil survey mastel tentang wabah hoax nasional. 2017.
McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972). The Agenda Setting Function of Mass Media. The Public Opinion Quarterly, 176-182
McCombs, M. (2014) Setting the Agenda. Cambridge 2nd ed (ed.). Malden, MA, Polity Press.
Merheim, J.B. (1986) A Model Agenda Dynamic Communication Yearbook 10, Newburry. Mc Laughein (ed.). California, SAGE Publication.
Metei, S.A. (2010) Does Agenda Setting Theory Still Apply to Social Media. 2010.
Nasionalita, K. (2013) Hubungan Agenda Media dengan Media Online dengan Agenda Publik Mahasiswa(Studi Korelasi Agenda Media Online Newspaper kompas.com dengan Agenda Publik Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tentang Isu Korupsi di Indonesia). Universitas Gadjah Mada.
Nasrullah, R. (2015a) Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung, Simbiosa Rekatama Media.
Nasrullah, R. (2015b) Teori Dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta Indonesia, Kencana Prenadamedia Group.
Nurudin (2009) Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta, Rajawali Pers.
Pellegrini, L. (2008) An Argument For Criminal Hoaks. Disertasi. University of Southern California.Pratama, A. B. (2016). Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoaks di Indonesia. 2008.
Pertiwi, W.K. (2018) Riset ungkap pola pemakaian medsos orang Indonesia. 2018.
Pertiwi, W.K. (2017) Survei: 90 persen informasi kesehatan di medsos menyesatkan. Viva.co.id. 2017.
Prabowo, M.& I. (2016) Trending Topics Vs Agenda-Setting:Pengaruh Trending Topics Politik sebagai Reversed Agenda-Setting dan Haluan Politik Pemilik Terhadap Berita Politik di Televisi. Jurnal Komunikasi Indonesia. V (1), 2301–9816.
Respati, S. (2017) Mengapa banyak orang mudah percaya berita ‘Hoax’? 2017.
Robinson, S. (2006) Gateway or Gatekeeper: The Institutionalizationof Online News Increating an Altered Technological Authority. International Symposium on Online Journalism.. . 2006.
Romeltea (2014) Hoax Kian Populer - Ekses Kebebasan Dunia Maya. 2014.
Sakti, A.T. (2018) Hasil Riset DailySocial.id: 44% Masyarakat Indonesia Tidak Bisa Mendeteksi Berita Hoax. 2018.
Salman, A., Mustaffa, N., Mohd Salleh, M.A. & Ali, M.N.S. (2016) Social Media and Agenda Setting: Implications on Political Agenda. Jurnal Komunikasi, Malaysian Journal of Communication. [Online] 32 (1), 401–414. Available from: doi:10.17576/jkmjc-2016-3201-19.
Soejono & Abdurrahman (1999) Metode Penelitian. Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Straubhaar, Joseph, R.L. and L.D.P. (2012) Media Now: Understanding Media, Culture and Technology. Boston: Wadsworths, Cengage Learning.
Tamburaka, A. (2012) Agenda Setting Media Massa. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Vargo, C.J. & Guo, L. (2017) Networks, Big Data, and Intermedia Agenda Setting: An Analysis of Traditional, Partisan, and Emerging Online U.S. News. Journalism and Mass Communication Quarterly. [Online] 94 (4), 1031–1055. Available from: doi:10.1177/1077699016679976.
White, D.M. (1950) Gate Keeper: A Case Study in The Selection of News. Journal Quanterly.
Williams, B.A. & Delli Carpini, M.X. (2004) Monica and Bill All the Time and Everywhere. American Behavioral Scientist. [Online] 47 (9), 1208–1230. Available from: doi:10.1177/0002764203262344.