Makna Diri Penyandang Oligodaktili

Isi Artikel Utama

Sulaeman Sulaeman
Deddy Mulyana

Abstrak

Indonesia merupakan negara berkembang, populasi penduduk lebih dari seperempat milliar orang dengan keberagaman masalah kesehatan, termasuk penyandang oligodaktili di Kampung Ulutaue, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka berbeda dengan orang normal di lingkungan sekitarnya. Memiliki simbol “identitas diri” diberikan oleh orang normal dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk menemukan dan menjelaskan mengenai makna diri penyandang oligodaktili. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi komunikasi, mengkaji pengalaman komunikasi dan interaksi penyandang oligodaktili yang dialami di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan interpretatif subjektif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan partisipatif dengan data penunjang berdasarkan perspektif tindakan sosial dan interaksi simbolik. Penelitian ini melibatkan 15 subjek dengan sepuluh laki-laki dan lima perempuan dipilih secara purposif. Hasil penelitian ini dikategorikan makna diri kelainan fisik dan bentuk organ fisik. Makna diri kelainan fisik pada jemari tangan atau jemari kaki, seperti diri pasrah, semangat, optimis, putus asa, tertutup, dan malas. Makna diri bentuk organ fisik penyandang oligodaktili sejak lahir, seperti diri menimbulkan rasa malu, pantas dikasihani, kemauan kerja keras, sabar, dan pendorong semangat.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Calhoun, J.F. & Joan, R.. (1995) Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (terjemahan R.S. Satmoko). Semarang, IKIP Semarang Press.

Coleridge, P. (1997) Pembebasan dan Pembangunan: Perjuangan Penyandang Cacat di Negara-Negara Berkembang. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Eitzen, S.. (1986) Social Problems. Boston, Allyn and Bacon Inc.

Gabriella, E. A., Hanny H., & Heru, R.B. (2018) Konstruksi Makna Kegiatan Traveling dan Teaching Komunitas 1000 Guru oleh Relawan. Jurnal Nomosleca. 04 (1), 655–666.

Gabriella, E.A., Hanny H. & Heru, R.B. (2018) Konstruksi Makna Kegiatan Traveling dan Teaching Komunitas 1000 Guru oleh Relawan. Jurnal Nomosleca. [Online] 04 (1), 655–666. Available from: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/n/article/ view/1795 [accessed: 13 Februari 2018].

Gilson, C. & Stacy, D. (2011) Constructions of Disability at a University in Hong Kong: Perspectives of Disabled Students, Staff Members, and Instructors. Journal Disability Studies Quarterly acknowledges and appreciates. [Online] 31 (2), 1041–5718. Available from: doi:10.18061/dsq.v31i2.1589[accessed: 15 Januari 2018].

Goffman, E. (1973) Stigma Notes on The Management of Spoiled Indentity. New Jersey, Prentice-Hall Inc.

Hadisiwi, P. (2011) Konstruksi Makna Penyandang Filariasis (Studi Fenomenologi Tentang Makna Penyandang Filariasis dalam Komunikasi Risiko Kesehatan di Kabupaten Bandung). Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Hafiar, H. (2012) Cacat dan Prestasi Melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat (Studi Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna Kecacatan dan Status Sebagai Atlet Berprestasi Melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat Berprestasi di Bandung). Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Kuswarno, E. (2009) Fenomenologi. Bandung, Widya Padjadjaran.

Light, D.W., Berger, P.L. & Luckmann, T. (1967) The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. [Online]. New York, Anchor Books. Available from: doi:10.2307/3710424.

Lindlof, T.R. (1995) Qualitative Communication Research Methods. California, Sage Publications.

Littlejohn, S. dan K.F. (2009) Teori-teori Komunikasi. Jakarta, Salemba Humanika.

Maltz, M. (1970) The Magic Power of Self-Image Psychology. New York, Pocket Books.

Marks, D.F; Michael, F; Brian, E. & Carla, W. (2000) Health Psychology: Theory, Research and Practice. London, Sage.

Mulyana, D. & Sulaeman. (2016) People with Lobster - Claw Syndrome: A Study of Oligodactyly Sufferers and their Communication Experiences in the Village of Ulutaue, South Sulawesi, Indonesia. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy. [Online] 7 (1), 136–144. Available from: doi:10.5901/mjss.2016. v7n1s1p136 [accessed: 20 Desember 2017].

Mulyana, D. (2015) Komunikasi Lintas Budaya (Pemikiran, Perjalanan, dan Khayalan). Edisi Revisi, Cet.III. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2018) Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Cet.IX. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2001) Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Musgrove, F. (1977) Margins of the Minds. London, Methuen.

Sulaeman, & Muh, I.F.. (2015) Pengalaman Komunikasi Penyandang Oligodaktili di Kampung Ulutaue, Bone, Sulawesi Selatan. Jurnal Dakwah Media Komunikasi dan Dakwah. [Online] 16 (1), 117–138. Available from: doi:10.14421/jd.2015.

Sulaeman, & Muhammad, R. (2018) Environment Communication: Symbolic Meaning of Forest of Tribal Peoples of Naulu Central Moluccas. Journal The Social Sciences. [Online] 13 (5), 1006–1013. Available from: doi:10.3923/sscience.

Sulaeman. & Irta, S. (2017) Motif Da’i Berdakwah di Kota Ambon. Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies. [Online] 13 (2), 240–264. Available from: doi:10.18196/AIIJIS.2017.0074 [accessed: 21 Januari 2018].

Sulaeman. & Muh, I.F.. (2015) Pengalaman Komunikasi Penyandang Oligodaktili di Kampung Ulutaue, Bone, Sulawesi Selatan. Jurnal Dakwah Media Komunikasi dan Dakwah. [Online] 16 (1), 117–138. Available from: doi:10.18196/AIIJIS.2017.0074 [accessed: 21 Januari 2018].

Sulaeman. & Muhammad, R. (2018) Environment Communication: Symbolic Meaning of Forest of Tribal Peoples of Naulu Central Moluccas. Journal The Social Sciences. [Online] 13 (3), 1006–1013. Available from: doi:10.3923/sscience [accessed: 04 April 2018].

Sulaeman (2018) Dramaturgi Penyandang Oligodaktili. Jurnal Aspikom. [Online] 03 (4), 662–674. Available from: doi:10.24329/aspikom.v3i4.270.

Sulaeman (2017) Jurnalis Perempuan Cet. I. Ambon, LP2M IAIN.

Syam, N.W. (2012) Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung, Simbiosa Rekatama Media.

Turnpenny, P.D., J.C.S. Dean, P. Duffty, J.A. Reid, and P.C. (1992) Weyer’s Ulnar Ray/Oligodactyly Syndrome and the Association of Midline Malformations with Ulnar Ray Defects. Journal of Medical Genetics. [Online] 29 (9), 659–662. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pmc/articles/PMC1016100/Diakses Tanggal 08 Januari 2018.

West, R. & Turner, L.H. (2007) Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. 3rd edition. Jakarta, Salemba Humanika.