Konsep Diri Remaja dari Keluarga Bercerai
Isi Artikel Utama
Abstrak
Remaja sebagai anggota keluarga yang ikut menjadi bagian dari perceraian masih minim untuk diangkat dalam penelitian-penelitian di bidang komunikasi antarpribadi. Penelitian tersebut lebih memfokuskan pada pengaruh serta dampak dari perceraian. Sedangkan tujuan penulis melakukan penelitian ini untuk menggambarkan pengalaman remaja dari keluarga bercerai. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif yang berjumlah sepuluh remaja dari keluarga bercerai. Mereka diambil secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data memakai teknik observasi dan wawancara mendalam untuk menggali data dari informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman remaja berada dalam keluarga bercerai adalah masa sulit. Pengalaman menjadi remaja terlantar dikomunikasikan secara verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal remaja tercerahkan adalah bahasa motivatif dan keterbukaan. Sedangkan secara non verbal yaitu mengikuti nasihat, penuh kenyamanan, dan penampilan positif. Mereka menjadi remaja-remaja yang memiliki nilai kebaikan dalam konsep diri religius, independen, futuristik, dan maturitas.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Ball, Stephen J., Maguire M M and Macrae S. (2000). Choices Pathways and Transitions, Post 16: New Youth, New Economies in the Global City. London: RoutledgeFalmer.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Erikson, Erick, H. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia; Bunga Rampai 1. Terj Agus Cremers. Jakarta : PT. Gramedia.
Mead, George Herbert. (1987). Mind, Self and Society. London: The University Chicago Press.
Mulyana, Dedy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santrock, John. W. (2005). Adolescence (terj). Jakarta: Erlangga.
Segrin, Chris, Flora, Jeanne. (2005). Family Communication. London: Lawrence Erlbraum Associates Publishers.
Simanowitz, Valerie dan Peter Pearce. (2003). Personality Development. London: Copyright Licensing Agency Ltd.
Fatoni, Uwes. (2014). Transformasi Identitas Ahmadi Setelah Keluar dari Ahmadiyah (Studi Fenomenologis tentang Perubahan Konsep Diri dan Pola Komunikasi Mantan Ahmadi di Tenjowaringin Tasikmalaya). Disertasi: Program Pascasarjana Unpad.