Persepsi Wartawan terhadap Aktivitas Jurnalistik Investigasi
Isi Artikel Utama
Abstrak
Liputan investigasi merupakan produk kerja jurnalis yang berkaitan dengan kepentingan publik serta mengandung informasi yang tidak akan terungkap tanpa usaha seorang jurnalis. Bentuk pelaporan investigatif orisinal mengungkap dan mendokumentasikan berbagai aktivitas subjek, yang sebelumnya tidak diketahui oleh publik. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi wartawan terhadap aktivitas jurnalistik investigasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi wartawan terhadap aktivitas jurnalistik investigasi. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 20 orang wartawan dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampel. Hasil penelitian menunjukkan para wartawan memahami secara normatif dan praktis tentang jurnalistik dan aktivitasnya. Para wartawan pernah melakukan kegiatan jurnalistik investigasi. Tidak semua wartawan menyukai kegiatan jurnalistik investigasi. Para wartawan termotivasi melakukan kegiatan jurnalistik investigasi karena mendapat dukungan dari perusahaan penerbitan tempatnya bekerja dan merasa puas dalam melakukan aktivitasnya.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Assegaf, Dja’far. (1985). Jurnalistik Masa Kini Pengantar Kewartawanan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Gerungan,W.A. (1996). Psikologi Sosial. Bandung: Eresio
Harmonis. (2006). Jurnalisme Inverstigasi dan Mengungkap Korupsi melalui Media.Tersedia dalam: http:download.portalgaruda.org/article.php?article=168616&val=4568&title=Jurnalistik Investigasi dan Mengungkap Korupsi Melalui Media, diakses 09 Maret 2014.
Kasman, Suf. (2004). Jurnalisme Universal. Jakarta: Teraju.
Kridalaksana, (1977 ). Menulis Berita dan Feature. Bandung: Media Karya.
Layla, S. Mirza. (2000). Politik Dan Radio : Buku Pegangan Bagi Jurnalis Radio. Jakarta: Friedrich Naumann Stiftung.
Romli dan Asep Syamsul M. (2005). Jurnalistik Terapan. Bandung: Batik Press.
Stein, M.L. (1993). Bagaimana Menjadi Wartawan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sobur, Alex. (2002). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sumadiria, Haris. (2005). Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.