Kegagalan Para Politisi dalam Pemilihan Legislatif (PILEG) Tahun 2009
Isi Artikel Utama
Abstrak
Judul Penelitian “Kegagalan Para Politisi Dalam Pileg 2009”, Studi Fenomenologi tentang Para Politisi yang Gagal menjadi Caleg 2009 di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui:Konstruksi makna peran diri para caleg yang gagal sebagai politisi dalam keluarga dan masyarakat; Motif yang mendorong para caleg untuk menjadi politisi; Makna kegagalan para politisi sebagai caleg. Metode yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Informan kunci sebanyak 5 orang politisi yang gagal menjadi caleg DPRD Kabupaten Bandung yang berasal dari Wilayah Rancaekek.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa para informan menyadari benar tentang makna diri sebagai politisi, anggota keluarga dan masyarakat; motif utama yang muncul ke permukaan dari para informan untuk menjadi caleg adalah untuk menjadi anggota legislatif sebagai penyampai aspirasi rakyat dan ingin terlibat langsung dalam penentuan kebijakan dan UU yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat yang dibinanya dan masyarakat pada umumnya. Kegagalan dalam pileg dianggap sesuatu yang biasa dan tidak harus mengalami stress, dan perlu diambil hikmah dan ditafakurinya.
Rekomendasi dalam penelitian ini, bahwa era reformasi seharusnya tidak dipahami dengan kompetisi untuk menjadi caleg semata, yang hanya berorientasi pada kepentingan praktis golongan atau individu.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).