Krisis dan Komunikasi pada Masyarakat Miskin Perdesaan

Isi Artikel Utama

Agus Ganjar Runtiko
Tri Nugroho Adi
Wiwik Novianti

Abstrak

Efek krisis seringkali berlipat ganda pada wilayah miskin perdesaan yang rata-rata terpencil dan jauh dari jangkauan pemerintah. Kesulitan koordinasi, serta kendala transportasi menjadi alasan utamanya. Faktor lain yang tidak boleh diabaikan ketika krisis adalah komunikasi. Krisis akan terjadi berkepanjangan apabila saluran-saluran komunikasi dalam masyarakat tersumbat. Komunikasi vertikal antara masyarakat dengan pemerintah sebagai pemangku kepentingan, maupun komunikasi horisontal antarsesama warga masyarakat merupakan dua hal utama yang harus dibangun ketika terjadi krisis. Penelitian ini menetapkan 3 (tiga) target khusus, yaitu: (1) Mendapatkan gambaran komprehensif pengetahuan masyarakat miskin perdesaan tentang krisis dan potensi dampaknya, (2) Menemukan permasalahan krisis yang dihadapi oleh masyarakat miskin perdesaan, (3) Menginventarisasi permasalahan komunikasi ketika dalam situasi krisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan mengadakan FGD terhadap 40 orang informan yang dipilih secara purposif, selanjutnya dipilih lagi 8 orang yang diwawancara secara mendalam, ditambah informan pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat di dua lokasi tersebut telah memahami krisis yang dihadapinya. Pemahaman ini didasari pada pengalaman mereka berhadapan dengan krisis tersebut. Masyarakat berpendapat krisis ekonomi sebagai hal pertama yang harus diselesaikan. Penyelesaian krisis seharusnya berbasis kearifan lokal masyarakat setempat, sehingga tidak menimbulkan krisis baru.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Acandra. (2010). Komunikasi Krisis Tentukan Keberhasilan. Tersedia dalam: http://regional.kompas.com/read/2010/03/10/07362927/Komunikasi.Krisis.Tentukan.Keberhasilan, [diakses 3 April 2013].

Anwas, Oos M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.

Coombs, W. Timothy. (2010). Parameters for Crisis Communication. Dalam: The Handbook of Crisis Communication. Oxford: Blackwell Publishing Ltd.

Falkheimer, Jesper dan Heide, Mats. (2010). Crisis Communicators in Change: From Plants to Improvisations. Dalam: The Handbook of Crisis Communications. Oxford: Blackwell Publishing Ltd.

Geertz, Clifford. (1976). Involusi Pertanian, Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Penerjemah: Supomo. Jakarta : Bhratara K.A.

Hale, E.J., Dulek, R.E, dan Hale, D.P. (2005). Crisis Response Communication Challenge, Building Theory from Qualitative Data. Jurnal of Business Communication, 42 (2) April, pp. 112-114. Tersedia dalam: doi:10.1177/0021943605274751.

Hardjana, Andre A. (1998). Manajemen Komunikasi dalam Krisis. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (2) Oktober, hal. 12-23.

Koentjaraningrat (ed). (1977). Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman : Sejarah Diferensiasi di Jawa 1830-1980. Jakarta: Grasindo.

Kriyantono, Rachmad. (2013). Public Relations dan Crisis Management: Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Prenada Media.

Kuncoro, Mudrajad. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Nasikun. (1985). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.

Putra, I Gusti Ngurah. (1999). Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.

Ridwan, Nurma Ali. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Ibda’, 5 (1) Juni, hal. 27-38.

Roberts, A. R. (2005). Bridging the past And present to the future of crisis intervention And crisis management. In A. R. Roberts (Ed.), Crisis intervention handbook: Assessment, treatment and research (3rd ed., pp. 3–34). New York: Oxford University Press.

Sen, A.K. (1999). Development as Freedom. New York: Alfred Knof.

Shockley-Zalabak, Pamela. (2006). The Communications of Trust. Dalam Tamara L. Gillis. The IABC Handbook of Organizational Communication. IABC International Association of Business Communicators.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Suhartini. (2009). Kajian Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Swadaya Alam dan Lingkungan. Makalah Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009

Supriatna, Tjahya. (1997). Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan. Bandung: Humaniora.

Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Wilmot, W.W. dan Hocker, J.L. (1998). Interpersonal Conflict (5th ed.). Boston: McGraw-Hill.

Yin, Robert K. (2003). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajagrafindo Persada.