Makna dan Praktik "Sogokan" bagi Wartawan

Main Article Content

Wulan Suciska

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan sogokan yang selama ini lebih diidentikkan pada wartawan dari media yang belum mapan. Sedangkan sogokan dalam bentuk amplop ataupun freebies yang terjadi di kalangan wartawan profesional belum terungkap, termasuk maknanya bagi wartawan dan narasumber terkait. Penulis mengintegrasikan teori interaksionisme simbolik dan menggunakan pendekatan subjektif-konstruktivis serta metode penelitian kualitatif dengan tradisi penelitian fenomenologi, atau paradigma interpretif (interpretive paradigm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sogokan menjadi fenomena bukan semata kesalahan wartawan tetapi juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya seperti narasumber, pihak media, dan organisasi profesi kewartawanan. Salah satu penyebabnya adalah makna dan batasan pemberian yang termasuk sogokan dengan yang nonsogokan berbeda-beda. 

Article Details

Section
Articles