Penerapan Pola dan Sistem Komunikasi dalam Pengendalian, Pengelolaan dan Aktualisasi Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Sulawesi Utara
Isi Artikel Utama
Abstrak
Eksistensi agama, termasuk supra-struktur agama yang terdiri dari pesan-pesan berwujud simbol, citra, kepercayaan, dan nilai-nilainya yang spesifik, selalu diinterpretasikan manusia secara berbeda sesuai kehidupan masyarakat. Eksistensi, dinamika dan peran BKSAUA Sulawesi Utara ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dilakukan pengkajian khususnya tentang pola-pola dan sistem komunikasi yang diaplikasikan dalam menjalankan roda organisasi dalam mencapai tujuannya. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yakni paradigma induktif dalam kategori kualitatif naturalistik dengan penentuan informan secara purposive berjumlah 14 orang terdiri dari pengurus BKSAUA Sulawesi Utara dan pengurus organisasi agama se-Sulawesi Utara. Dengan hasil: eksistensi BKSAUA Sulawesi Utara sebagai komunikator, motivator, dinamisator, katalisator dan stabilisator kerukunan dengan menerapkan pola dan sistem komunikasi organisasi kecil secara interen dan secara organisasi menerapkan kombinasi pola dan sistem komunikasi horizontal-vertikal dalam informal-formal yang menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan dan kekeluargaan dalam melaksanakan aktualisasi operasional kegiatannya.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).