Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pemerintah pusat sering menempatkan desa sebagai objek, sehingga program-program pemanfaatan TIK terkadang hanya sampai pada tingkat kabupaten atau kecamatan. Oleh karena itu, munculnya gerakan dari desa yang memanfaatkan internet, menjadi pelajaran bahwa inisiatif dapat dilakukan dari bawah (desa). Penelitian dilakukan melalui studi kasus dengan melakukan wawancara dan observasi di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi desa sebelum dan setelah memanfaatkan TIK, penggunaan TIK, dan manfaat yang diperoleh oleh desa dari pemanfaatan TIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Panjalu telah mengadakan pelatihan TIK kepada perangkat dan kader desa. Penggunaan TIK terkait dengan dunia usaha sudah cukup lengkap dan informatif. Situs web yang tersedia digunakan pemerintah desa untuk mempromosikan hasil pertanian, lokasi wisata, dan hasil kerajinan produk dari usaha kecil menengah. Dalam hal solusi e-government, sebagian besar masih di tahap informasi, dan sebagian kecil berada di tahap interaksi. Pemanfaatan TIK di Desa Panjalu digunakan untuk menyebarluaskan atau diseminasi informasi mengenai kegiatan-kegiatan pembangunan.
Rincian Artikel
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Jurnal:
Bachrein, Saeful. (2010). Pendekatan Desa Membangun di Jawa Barat: Strategi dan Kebijakan Pembangunan Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 8 No. 2, Juni 2010, hal. 133-149.
Budhirianto, Syarif. (2010). Efektivitas E-Government Dalam Melaksanakan Fungsi Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Barat dan Banten.Jurnal Penelitian Komunikasi, Vol. 13 No. 2 Tahun 2010, Departemen Komunikasi dan Informatika RI Badan Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung, hal. 55-70.
Darmawan, Ikhsan. (2011). E-Government: Studi Pendahuluan di Kabupaten Sragen. Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah, LAB-ANE FISIP Untirta, hal. 69-75.
Jahja, Ranggoaini. et. al. (2012). Sistem Informasi Desa: Sistem Informasi dan Data Untuk Pembaruan Desa.Yogyakarta: COMBINE Resource Institution (CRI).
Palvia, Shailendra C. Jain dan Sharma, Sushil S. (2007). E-Government and E-Governance: Definitions/Domain Framework and Status around the World. Di dalam Agarwal, Ashok, et al (eds.) Foundations of E-government. 5TH International Conference On E-Governance. Hyderabad, hal. 1-12.
Sirait, Emyana R. E. (2009). Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TKI) di Kalangan Pejabat Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2007.Widya Riset Vol. 12 No. 3 Tahun 2009, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, hal. 103-109.
Siswanto, Sudji. (2012). Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Masyarakat Desa Pantai. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 16 No. 2 (Juli-Desember 2012). hal. 81-110
Yildiz, Mete. (2007). E-government research: Reviewing the literature, limitations, and ways forward. Government Information Quarterly 24 (2007), pp. 646-665.
Internet:
Desa Madusari. (2013). Madusari Bergabung Dalam Jejaring Gerakan Desa Membangun.Tersedia di <http://madusari.desa.id/madusari-bergabung-dalam-jejaring-gerakan-desa-membangun/>.diakses 1 September 2014.
DedemIT. (n.d.). Siapa Kami. Tersedia di <http://ddemitciamis.web.id/siapa-kami/.>.diakses 28 Agustus 2014.
Fathoni. (2010). Strategi Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Pedesaan di Indonesia.Seminar Nasional VI, 3 Juli 2010, Yogyakarta.Tersedia di <http://eprints.unsri.ac.id/2818/>.diakses 3 Oktober 2014.
Gerakan Desa Membangun. (n.d). Siapa Kami. Tersedia di <http://desamembangun.or.id/siapa-kami/>.diakses 28 Agustus 2014.
Gerakan Desa Membangun. (2014). GDM Siap Luncurkan Program Desa 2.0 di 100 Desa.Tersedia di <http://desamembangun.or.id/2014/08/gdm-siap-luncurkan-program-desa-2-0-di-100-desa/>.diakses 1 September 2014.
Mustika, Maya Dewi. (2011). Desa Mandalamekar, Raih Kemandirian Teknologi dengan Open Source.Indonesian e-Learning Media.Tersedia di <http://idelearning.com/desa-mandalamekar-raih-kemandirian-teknologi-dengan-open-source/.> diakses 1 September 2014.
PNPM Mandiri Perdesaan.(n.d.).Tentang PNPM Mandiri-Perdesaan. Tersedia di <http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=halaman&story_id=1>.diakses 28 Agustus 2014.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. (n.d.). Pengertian dan Tujuan. Tersedia di <http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemid=267> .diakses 28 Agustus 2014.
Santoso, Widjajanti M. (2011). Internet Masuk Desa, Rekam Jejak Pendirian Telecenter di Indonesia.Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011).Vol 1 No. 1 (2011).Tersedia di <http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semantik/article/view/164/126>.diakses [3 Oktober 2014]
Perundangan:
Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.